CAKRAWALA MUSLIM – Sebagai perkumpulan Ulama, Zuama dan Cendekiawan Muslim yang posisi utamanya shodiqul hukumah dan khodimul umat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur turut serta menyikapi isu yang kian panas, yakni Pemilu 2024 yang kian dekat.
Kali ini, melalui Komisi Informasi dan Komunikasi, MUI Jatim mengadakan kegiatan Workshop Narasi Moderat; Tolak Politik Identitas dan Hoax di Tahun Politik 2024, dengan peserta seluruh perwakilan MUI Kabupaten / Kota se-Jawa Timur, pada Ahad (3/12/2023).
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Kampi Tunjungan, Jl. Taman Apsari No.3, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Surabaya ini, mengundang narasumber Dr Listiono Santoso, yang merupakan Wakil Dekan I FIB Universitas Airlangga.
Dalam sambutannya, Ketua Komisi Infokom MUI Jatim HM Sururi Arumbani menyampaikan, bahwa sebagai bagian dari MUI, pihaknya punya tanggung jawab dalam pemilu, untuk tetap membuat narasi-narasi moderat dalam masyarakat.
“Perbedaan pilihan itu sunnatullah, namun dalam politik, seringkali yang merusak itu, banyak yang sekarang menggunakan rumus (Niccolò) Machiavelli, yakni menghalalakan segala cara, ini seakan-akan menjadi wajar,” jelas Sururi.
Namun lanjutnya, kita sebagai umat beragama, tidak boleh demikian, kita musti berpegangan pada kebenaran dan kemaslahatan. Beliau juga mengajak, untuk terus berjuang dalam jalur politik, namun tetap wasathiyah dan rahmatan lil alamin.
“Mari membuat masyarakat Jawa Timur tenang dan damai dalam berpolitik, dengen terus menyuarakan narasi moderat, terutama di sosial media MUI,” ujar Pria yang juga Pimred TV9 ini.
Kemudian Sekretaris MUI Jatim KH Nur Fauzi Palestin, menyampaikan bahwa kegiatan ini mempertegas posisi MUI sebagai khodimul umat dan shodiqul hukumah.
“MUI ini temannya pemerintah, yang namanya teman, tidak hanya hidup sebagai bagian dari bangsa, tapi hadir pula dalam upaya merawat perdamaian Indonesia,” jelas Kiai Fauzi.
Beliau menambahkan, bahwa siapapun yang bakal dipilih, jangan ada permusuhan dibawah, serta harus sama-sama menerima hasil. (is/cm)