Simulasi Debat Capres-Cawapres, Cara Kreatif SMANUSA Gresik Sosialisasikan Pemilu 2024

0
257
Foto : Para kandidat Capres-Cawapres, nampak bergiliran menyampaikan visi-misi, dalam simulasi debat. (Foto : Zainal/cakrawalamuslim.com)

CAKRAWALA MUSLIM – Sebagai salah satu sekolah favorit di Kabupaten Gresik, Sekolah Menengah Atas Nahdlatul Ulama 1 (SMANUSA) Gresik, selalu punya cara unik dan kreatif, untuk memahamkan para siswa dalam berbagai pembelajaran.

Kali ini, SMANUSA Gresik membalut sosialisasi Pemilu 2024, dengan membuat simulasi debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) untuk Pemilu 2024, dengan mengundang Makmun Komisioner KPU Gresik sebagai panelis.

Sebelum simulasi debat, Makmun terlebih dahulu memberi pengantar tentang sosialisasi Pemilu 2024, agar para siswa berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), pada Rabu, 14 Februari 2023, dengan keyakinan hati dan akal sehat.

“Indonesia ini pemerintahannya menganut sistem demokrasi, yaitu sistem pemerintahan yang pengambilan kebijakannya dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Kemudian, pemilu adalah sarana negara untuk menanyakan kehendak rakyat, yang tujuannya adalah melanjutkan kepemimpinan bangsa,” terang Komisioner KPU Gresik Divisi Sosialisasi dan SDM ini, di SMANUSA Gresik, Jumat (24/11/2023).

Pasca itu, para siswa yang ditugaskan menjadi para pasangan Capres-Cawapres, masing-masing menyampaikan visi dan misi dalam simulasi debat, bak debat kandidat yang biasanya dilakukan oleh KPU RI.

Pasangan calon (paslon) 1 sebagai Anies-Muhaimin yaitu Shafira dan Nur Rotus Sholikha, kemudian paslon 2 sebagai Prabowo-Gibran adalah Hisbi dan M Far’an, dan paslon 3 sebagai Ganjar-mahfud: Hafiz Arief dan Nabila Dwi, semuanya adalah siswa kelas 12 SMANUSA Gresik.

Mereka memaparkan janji-janjinya, mengenai aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, sampai kesetaraan gender, yang kemudian ditanggapi oleh panelis.

“Apa yang menjadi faktor penurunan akhlaqul karimah para generasi muda, kemudian cara apa yang akan dilakukan menanggapi hal tersebut,” tanya Makmun, pada paslon 1.

“Latar belakang terbesar penurunan akhlaq para generasi muda, tentunya adalah pengaruh budaya globalisasi yang tidak dapat ditolak, yang harus dilakukan adalah menata dengan baik, agar tidak mengakibatkan hal-hal buruk bagi generasi muda,” jawab paslon 1, Shafira dan Nur Rotus Sholikha.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMANUSA Gresik Drs. Agus Syamsuddin, M.Ag menyampaikan, bahwa kegiatan sosialisasi menyongsong Pemilu 2024 dalam bentuk simulasi debat ini, adalah implementasi dari Kurikulum Merdeka, berupa Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dengan tema ‘Suara Demokrasi’. (is/cm)