MUI Gresik Desak Penertiban Warkop Telogo Ngipik

0
248

CAKRAWALA MUSLIM – Warung kopi di kawasan telogo Ngipik Jalan Fatimah binti Maimun kembali mereshakan. Pasalnya, deretan warung itu banyak dijaga oleh perempuan berpakaian ketat dan bersolek menor.

Atas hal itu, Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) Gresik mendesak pemerintah agar menertibkan warkop kawasan tersebut. Pemandangan itu dianggak tidak etis mengingat Gresik merupakan kota wali dan kota santri.

Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga MUI Gresik, Hj Hajar Idris, mengaku, prihatin masih ada fenomena seperti itu. Ia kembali mempertanyakan ketegasan pemerintah dalam hal menertibkan warkop yang dijaga perempuan berbaju ketat.

“Mohon dengan sangat pemerintah dan DPRD segera menetapkan peraturan tentang penertiban kawasan itu. Agar pemandangan seperti diatas tidak berlarut larut. Dikhawatirkan jika dibiarkan menjamur akan sulit ditertibkan,” terang Hajar Idris.

Sementara itu, Satpol PP Kabupaten Gresik kembali mengamankan puluhan pramusaji yang berada di wilayah Gresik Kota. Mereka berdandan menunggu pembeli di warung kopi. Satu warung kopi bahkan dijaga empat pramusaji.

Razia digelar di beberapa deretan kafe yang berada di Jalan Amak kasim. Kelurahan Sidorukun, Kecamatan Gresik Kota, berdasarkan laporan masyarakat. Di deretan kafe itu terindikasi sebagai tempat minum-minuman keras (miras) sambil ditemani para wanita yang bertugas sebagai pramusaji.

Suara musik dari fasilitas antar kafe saling bersaing antar cafe sehingga membuat suara karaoke lebih keras. Sepanjang deretan kafe didominasi para pramusaji yang merokok dipinggir jalan depan warkop serta berpakaian kurang sopan alias serba minim dan ketat.

“Kami telusuri memang benar di buat minum-minuman keras tapi beli dari luar alias warkop tidak menyediakan,” ucap Sulyono, Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Satpol PP Gresik, Jumat (19/11/2021).

Petugas dari Satpol PP melakukan penyisiran mengamankan KTP pemilik dan mengamankan pramusaji serta memberikan surat panggilan terhadap pemilik kafe. Usai diamankan para pramusaji langsung dibawa ke Puskesmas Alun-alun. Guna mengantisipasi rawannya penyakit dalam penularan.

“Total ada 23 pramusaji yang kami amankan. Hari ini dilaksanakan test medis untuk meminimalisir penyakit menular,” terang Sulyono. (AM)