Undang Prof. Kacung Maridjan, MUI Kabupaten Gresik Usung Politik Cerdas Bermartabat

0
353
Dari kiri, Ketua Umum MUI Gresik KH. Mansoer Shodiq, Prof. Kacung Maridjan, Pengasuh PP Al-Furqon Driyorejo KH. Mashuri Abdurrahim, Sekretaris Umum MUI Gresik KH. Abdul Munif, saat acara Dialog Politik Cerdas Bermartabat di Aula Kantor MUI Gresik. (Foto : Zainal/cakrawalamuslim.com)

CAKRAWALA MUSLIM — Memasuki tahun elektoral, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik mengambil peran dalam upaya mendinginkan suasana masyarakat.

Peran yang diambil MUI Kabupaten Gresik adalah dengan melaksanakan Dialog Interaktif Politik Cerdas Bermartabat, dengan mengundang narasumber Prof. H. Kacung Maridjan, M.A., Ph.D, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya.

Acara yang terselenggara di Aula Kantor MUI Gresik ini, dihadiri para peserta dialog dari pengurus MUI Kab. Gresik, MUI Kecamatan, perwakilan Perguruan Tinggi, serta beberapa perwakilan Partai Politik (Parpol), pada Ahad (10/9/2023).

Ketua Umum MUI Gresik KH. M. Mansoer Shodiq dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para pengurus komisi pendidikan MUI Gresik, karena telah melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan peran MUI itu sendiri.

“MUI sebagai rumah besar umat islam, punya peran himayatul ummah (peran keumatan), himayatuddin (peran keagamaan), dan himayatud daulah (peran kebangsaan). Maka MUI punya peran penting untuk menyukseskan pemilu 2024, agar siapapun yang terpilih, hubungan antar anak bangsa, khusunya Gresik sebagai kota Wali dan Santri, bisa terus terjaga suasana damai dan aman,” terang ketua umum.

Adapun ketua panitia kegiatan Dr. H. Abdul Muhith dari komisi pendidikan MUI Gresik, juga menyampaikan bahwa tujuan dialog politik ini agar kondisi perpolitikan, utamanya di Gresik terjaga kondusifitasnya.

“Agar perpolitikan yang akan kita hadapi besok, situasi Gresik menjadi adem, meskipun dengan berbagai perbedaan pilihan dalam pemilu, tapi kita harus tetep mengedepankan persatuan,” jelasnya.

Aula Kantor MUI Gresik tampak penuh antusias saat dialog dengan Prof. Kacung Maridjan. (Foto : Zainal/cakrawalamuslim)

Sementara itu, Prof Kacung Maridjan sendiri, menyampaikan bahwa demokrasi bukan hanya soal konflik saja, namun pasti setelahnya ada konsensus, yang pasti dilakukan setelah pemilu.

“Acapkali kita memandang politik hanya sekedar perebutan kekuasaan, padahal politik bukan hanya sekedar itu, yang paling lama itu justru post election (setelah pemilu). Contoh yang dilakukan Presiden Jokowi, dengan menggandeng Prabowo setelah Pilpres 2019 menjadi contoh, bagaimana setelah pemilihan para elit bisa berdamai,” jelas Pria yang juga Warek I UNUSA Surabaya itu.

Prof Kacung melanjutkan, bahwa pesan itu yang harapannya sampai pada para pendukung dibawah, agar konflik setelah pemilu itu bisa selesai, dan fokus pada membangun bangsa setelahnya.

“Hasil penelitian juga meyebutkan, bahwa praktis pemilihan umum di negara demokratis seperti Indonesia, cenderung lebih tertib, karena ada rule of the game (aturan main) yang jelas. Maka, dengan dinamika politik yang terjadi, saya optimis Pemilu 2024 besok akan berjalan lebih lancar,” tambah Prof Kacung.

Kegiatan dialog politik ini, ditutup dengan do’a oleh KH. Mashuri Abdurrahim, Pengasuh PP Al-Furqon Driyorejo Gresik, sekaligus Dewan Pertimbangan MUI Kabupaten Gresik. (is/cm)