Gresik kehilangan lagi tokoh pentingnya, KH Mansoer Shodiq. Wafat tepat di hari Ahad, 27 April 2025, beberapa detik setelah waktu syuruq.
Separuh hidup almarhum didedikasikan untuk kebaikan umat. Sedikitnya ada empat karya besarnya yang patut dikenang dari kiai yang suka senyum, tak suka ketawa ngakak ini. Semua karyanya dimulai dari kegelisahan saat menyaksikan potensi-potensi terbengkalai yang dipicingkan mata oleh masyarakat.
Keempat karya monumentalnya adalah sebagai berikut:
1. MUI Gresik
Karya terbesarnya yang harus dicatat adalah kemampuannya membangkitkan benang basah Majelis Ulama Indonesia Gresik. Organisasi ulama yang menjadi payung besar umat ini awalnya adalah organisasi yang kecil perannya, dijalankan seadanya: asal hidup.
Tetapi setelah terpilih menjadi Ketua Umum MUI Gresik, santri ponpes di Kediri ini berhasil membentuk MUI percontohan bagi pengurus MUI se-Indonesia. Tidak terhitung pengurus MUI dari Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, dan dari tanah Jawa yang belajar mengelola MUI yang dinamis, inovatif, dan kreatif.
Kerja kerasnya untuk membikin MUI yang berwibawa, disegani, dan selalu menjadi rujukan bagi FORKOPIMDA dalam setiap mengambil kebijakan, diapresiasi oleh Pemkab Gresik dengan membangunkan gedung MUI tiga lantai. Menelan dana Rp12 miliar, gedung MUI ini menjadi termegah tingkat kabupaten/kota se-Indonesia. Pemkab Gresik mendukung sepenuhnya program MUI Gresik dengan menyediakan dana hibah Rp1 miliar per tahun.
Uang besar dan gedung megah semakin menggilakan kerja MUI Gresik. Dalam acara MUI Jatim Award, MUI Gresik berhasil meraih juara umum dan meraih juara pertama konten kreator bidang dakwah yang diselenggarakan MUI Pusat.
2. TK/SD Nurul Islah
Bermodalkan masjid kecil di pinggir Jalan Wahidin Sudirohusodo, KH Mansoer Shodiq berhasil merehabilitasinya menjadi bangunan yang nyaman untuk beribadah. Dari yayasan yang awalnya hanya untuk memakmurkan masjid, berdirilah lembaga pendidikan Islam (TK dan SD) Nurul Islah.
Dikelola dengan penuh inovasi, TK dan SD Nurul Islah berkembang pesat, gedungnya berdiri megah. Setiap musim PPDB, jumlah pendaftarnya selalu overload sehingga diterapkanlah sistem waiting list. Lembaga Pendidikan Nurul Islah kini sudah bertengger sebagai sekolah modern menempati papan atas bersama sekolah unggul lainnya.
3. KOPSYAH MUI
Dalam bidang ekonomi, KH Mansoer Shodiq adalah tokoh penggerak perbankan syariah yang andal. Bermodalkan urunan ratusan ribu rupiah dari beberapa pengurus MUI dan warga Gresik, berdirilah Koperasi Syariah Mitra Usaha Ideal.
Selangkah demi selangkah, batu-batu penghambat disingkirkan sehingga koperasi syariah ini berkembang pesat. Jumlah asetnya mencapai Rp1,1 triliun, memiliki satu kantor pusat dan 15 kantor cabang, satu minimarket, ratusan karyawan, dan ribuan nasabah.
Pada awal tahun 2025, KOPSYAH MUI Gresik membagikan dividen Rp2,5 miliar dan mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah mendekati angka 800 juta. Semua diberikan untuk para mustahiq.
4. Masjid Agung Gresik
Setelah 16 tahun dibangun, Masjid Agung Gresik berdiri kurang terurus. Setelah KH Mansoer Shodiq didapuk menjadi salah satu ketua, didatangkanlah seorang donatur yang dengan ikhlas mentasarufkan sebagian rezekinya untuk mempercantik fisik masjid milik Pemkab Gresik ini.
Sang Kiai telah berkarya dengan hati dingin tanpa pamrih duniawi, berpikir keras tanpa batas. Style kepemimpinannya egaliter, mendengarkan setiap suara, semua diajak bicara bersama untuk mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi program kerja.
Ketekunannya merawat barang terbengkalai baginya lebih menantang dan lebih mengasyikkan sampai lupa bahwa di dalam tubuhnya banyak organ yang telah digerogoti penyakit berisiko tinggi.
Allah telah memilihkan jalan terbaik untukmu dan semoga surga tempatmu yang terakhir, Kiaiku.***
*Penulis adalah Drs. Nur Fakih, Ketua MUI Gresik Bidang Dakwah, Penelitian dan Pengembangan Masyarakat