CAKRAWALA MUSLIM – Semakin dekat dengan hari pelaksanaan pemungutan suara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik terus melakukan sosialisasi pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat.
Kali ini, sosialisasi pendidikan pemilih menyasar masyarakat di Perumahan Griya Suci Permai (GSP), Desa Suci Kecamatan Manyar, pada Kamis malam, 7 November 2024.
Hadir sebagai narasumber, Mantan Komisioner KPU Gresik 2014-2024 Makmun, menyampaikan bahwa ada tiga hal yang harua disampaikan dengan sederhana kepada masyarakat.
“Yaitu sosialisasi, pendidikan pemilih, dan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam Pilkada serentak tahun 2024,” kata Makmun, di Balai RW.08 Perum GSP Suci.
Sosialisasi itu, kata Makmun, adalah menyampaikan informasi penting, mengenai tahapan Pilkada. Salah satu yang harus diketahui, adalah Pilkada untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Gresik serta Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, dilaksanakan pada 27 November 2024, dalam kalender jawa, itu bertepatan dengan Rabu Pon.
“Mengenai pendidikan pemilih, saya ingin menyampaikan, bahwa kita ini, mau tidak mau dan suka tidak suka, selalu akan terlibat dalam proses-proses politik, karena harga baju, beras dan sebagainya, itu sangat dipengaruhi dengan proses politik yang ada, maka sangat penting untuk berpartisipasi aktif dalam setiap pelaksanaan pemilihan di Indonesia,” ujar Makmun.
Selanjutnya, Makmun memberi pertanyaan kepada para peserta sosialisasi, “Pilkada bagi Anda semua itu penting apa tidak?,” tanya Makmun.
Ibu Rouf, salah satu peserta menjawab, bahwa manfaat kita untuk partisipasi dalam Pilkada, adalah agar kita dapat memilih calon pimpinan daerah yang sesuai pemikiran dan harapan kita.
“Agar suara kita benar-banar bisa menentukan nasib Gresik dan Jawa Timur lima tahun kedepan, kemudian, kalau kita golput, berarti kita sangat tidak pedulu dengan daerah kita,” ujar Ibu Yadi, yang juga salah satu peserta sosialisasi.
Bukan hanya itu, Makmun juga mengajak para peserta, untuk berpikir ulang ketika menerima serangan fajar atau money politic, karena akan berdampak buruk bagi masa depan bangsa.
“Jangan sampai, sebagai masyarakat, kita memaknai politik ini hanya sekedar menerima uang 100 ribu dan mencoblos, padahal politik bukan hanya seperti itu, dan politik uang malah akan semakin memperburuk keadaan saja,” pungkas Makmun.
Sementara itu, Ahmad Bashiron, Komisioner KPU Gresik Devisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu mengatakan, bahwa KPU sengaja menempatkan sosialisasi ini ditengah-tengah warga, yang utamanya Ibu-ibu, agar informasi mengenai Pilkada Gresik ini cepat menyebar.
“Kenapa kita minta agar pesertanya Ibu-ibu, karena Ibu-ibu adalah informan handal, ketika informasi yang tepat mengenai Pilkada ini disampaikan, maka esoknya ketika belanja sayur atau mengantar anak sekolah, informasi akan menyebar dengan cepat,” jelas Bashiron.
Setelah itu, lanjut Bashiron, harapannya adalah akan tingginya partisipasi, berupa kedatangan warga ke TPS untuk nyoblos pada Rabu, 27 November 2024 nanti.
“Untuk itu, kami meminta kepada Ibu-ibu, untuk ikut serta mensosialisasikan Pilkada Serentak tahun 2024,” tambah Bashiron.
Selain itu, hadir pula Ketua RW.08 Perum GSP Suci Anjangsono, yang mengapresiasi KPU Gresik, karena menempatkan sosialisasi dan pendidikan pemilih di wilayahnya.
“Jujur saja ini bapak dan ibu, sejak saya di Perum GSP, sekitar 25 tahun yang lalu, baru kali ini ada pendidikan pemilih di wilayah kami, tentu kami sangat berterimakasih, dan kami juga mengajak untuk seluruh warga, agar menggunakan hak pilihnya sebaik mungkin, karena juga akan berdampak ke wilayah kita, terutama Perum GSP,” jelas Anjangsono.
Kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih ini, kemudian diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta. (is/cm)