CAKRAWALA MUSLIM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, kembali menerima tamu dari MUI Kabupaten lain. Kali ini, giliran MUI Kabupaten Situbondo melakukan kunjungan ke MUI Gresik.
Kunjungan ini, dilakukan MUI Situbondo,
dalam rangka silaturrahim dan belajar pengembangan organisasi kepada MUI Gresik.
Wakil Ketua Umum MUI Gresik KH Ainur Rofiq Thoyyib, yang secara langsung menyambut kedatangan rombongan dari Situbondo, menyampaikan rasa hormatnya, karena telah dikunjungi.
“Selamat datang dan matur suwun atas kedatangan rombongan MUI Situbondo,” kata Kiai Rofiq, di Kantor MUI Gresik, Senin (11/11/2024)
Kiai Rofiq juga menyampaikan, bahwa MUI Gresik bisa sampai sejauh ini, karena kerjasama yang baik, didalam internal organisasi maupun dengan mitra.
“Jadi di MUI Gresik ini, kita jalan bersama-sama, baik ketua umum, wakil ketua umum, sekretaris umum, bendahara umum, dan sebagainya. Terutama ketua umum kami, sangat terbuka dengan berbagai masukan untuk memaksimalkan peran dalam melayani umat,” terang Kiai Rofiq.
Kemudian, Ketua MUI Kabupaten Situbondo Habib Muhammad Abu Bakar Al Muhdlor, bahwa diamanahi menjadi pimpinan Majelis Ulama Indonesia bukanlah hal yang mudah, karena harus terus membuat hal-hal yang membawa kemaslahatan umat.
“Maka kami datang bersama lima puluh pengurus, ingin belajar ke MUI Gresik, yang sudah mencapai puncak kejayaan di Jawa Timur, dan sering disebut-sebut oleh Ketua Umum MUI Jawa Timur Kiai Mutawakkil,” terang Beliau.
Lebih lanjut, Beliau juga menyatakan bahwa kepiawaian MUI Gresik dalam pengembangan organisasi, terutama dalam memaksimalkan media dakwah dan informasi, akan dikaji dengan sungguh-sungguh oleh MUI Situbondo.
Setelah sesi sambutan, kegiatan silaturrahim dilanjutkan dengan penyampaian materi, yang disampaikan oleh Makmun, Sekretaris Tim Perumus sekaligus Ketua Komisi Dakwah, Media dan Informasi MUI Gresik yang menyampaikan materi.
Dalam materinya, Makmun menekankan pentingnya pengembangan organisasi berbasis kemitraan.
“Kami di MUI Gresik, mencoba mengembangkan program-program, yang dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Namun kita sadar, ketika bergerak sendiri akan sulit, maka kita mengembangkan pola kemitraan dalam berbagai program,” kata Makmun.
Lebih lanjut, Alumni Mambaus Sholihin ini menyampaikan, bahwa dengan pola tersebut, berbagai program yang sebelumnya sulit diwujudkan akhirnya bisa berjalan dan berdampak ke umat.
“Seperti kita mendirikan Pesantren dalam Rutan, kita bekerjasama dengan Baznas, ternyata ini sangat efektif dan terus berjalan sampai saat ini,” terang Makmun. (is/cm)