MUI Jombang Dalami Tata Kelola dan Program Unggulan MUI Gresik

0
2
Foto: Sekretaris MUI Gresik Makmun, M.Ag, saat menjelaskan cara kerja MUI Kabupaten Gresik. (Zainal/cakrawalamuslim)

CAKRAWALA MUSLIM – Upaya memperkuat tata kelola organisasi terus dilakukan melalui silaturrahim dan berbagi pengalaman antar daerah. Hal inilah yang melatarbelakangi kedatangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang ke MUI Kabupaten Gresik pada Ahad (14/12/2025)

Kedatangan jajaran MUI Kabupaten Jombang, secara langsung disambut Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik, KH. Ainur Rofiq Thoyyib beserta jajaran.

Dalam sambutannya, Kiai Rofiq menyampaikan ahlan wa sahlan bihudurikum kepada MUI Kabupaten Jombang.

“Dalam menjalankan program-programnya, MUI selalu berpedoman pada kaidah Al-muhafadzah ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah,” kata Kiai Rofiq, di Ruang Rapat MUI Kabupaten Gresik.

Lebih lanjut, Kiai Rofiq menyampaikan bahwa al-aslah bimakna al-ansaf, yaitu mengambil hal baru, yang disesuaikan dengan kondisi zaman. Maka, MUI Gresik ini pengurusnya terdiri dari kolaborasi yang tua dan muda.

“Abu Hanifah juga pernah menyampaikan, agar kita tidak kikir dalam memberikan faidah dan tidak malu mengambil faidah, kadi mari saling memberi dan menerima demi kemajuan MUI Gresik dan MUI Jombang, agar semakin baik,” kata Kiai Rofiq.

Selanjutnya, Ketua Umum MUI Kabupaten Jombang, Dr. KH. Afifuddin Dimyati, Lc., M.A., berharap dapat banyak mempelajari tata kelola organisasi yang dilakukan MUI Gresik.

“Kami datang kesini dalam rangka mencari tambahan ilmu, agar bisa kita terapkan di MUI Jombang,” kata Gus Awis.

Memang, lanjut Gus Awis, MUI Jombang sudah berjalan program-programnya, seperti dari tahun lalu menfokuskan program yang menyasar anak-anak sekolah.

“Kedepan, MUI Jombang ingin agar program-program yang dijalankan, bisa lebih hidup dan bermanfaat bagi umat,” pungkas Gus Awis.

Kegiatan silaturrahim kemudian dilanjutkan dengan dialog interaktif, dengan dipandu Drs. Nur Fakih Ketua Bidang Dakwah, serta dipantik Makmun, M.Ag, Sekretaris Umum MUI Kabupaten Gresik.

“Dalam mengembangkan organisasi, MUI Gresik punya strategi Asset-Based Driven Governance, yaitu pendekatan yang menekankan pada potensi internal organisasi,” kata Makmun dalam paparannya.

Karena, lanjutnya, MUI secara sosio-kultur punya posisi yang sangat strategis, diantara umara dan umat, karena punya posisi dan peran sebagai shodiqul hukumah dan khodimul umat.

“Dari proses yang kita jalani, lahirlah berbagai program unggulan MUI Gresik, seperti layanan pemberdayaan ekonomi syariah berupa Koperasi Syariah, layanan bimbingan rohani di Rutan dan RS Ibnu Sina dan Semen Gresik, serta layanan konseling pencegahan perkawinan anak di Pengadilan Agama,” lanjutnya.

Dari paparan tersebut, muncul pertanyaan dari Dr. H. Nur Hannan, Ketua Komisi Fatwa MUI Jombang.

“Bagaimana mengawali membangun program-program di MUI Kabupaten Gresik,” tanya Dr. H. Nur Hannan.

Memang, jawab Makmun, proses membangun tim work di MUI Gresik butuh proses yang panjang, mulai dari diskusi hingga larut, sampai menggunakan pendekatan penelitian PAR (Participatory Action Research).

“Kita pecaya, kalau sistem sudah terbentuk, maka yang bekerja adalah sistem, kita punya target portofolio pengabdian selama lima tahun mendatang, seperti program layanan dan konsultasi keagamaan, kita targetkan tahun ini bisa melayani 30 konsultasi, kemudian tahun 2026 kita naikkan targetnya jadi 40, tahun 2027 menjadi 50, tahun 2028 menjadi 60 dan tahun 2029 menjadi 70,” pungkasnya.

Turut hadir pula dalam silaturrahim tersebut, Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi MUI Gresik KH. Abdul Malik, MM,. M. Fil.I, serta Sekretaris Drs. H. Awaluddin, M.Ag. (is/cm)