Datang dari Kalimantan Selatan, MUI Banjar Belajar Strategi Dakwah ke MUI Gresik

0
5
Foto: Kiai Rofiq, saat menyampaikan sambutan. (Zainal/cakrawalamuslim)

CAKRAWALA MUSLIM – Kiprah dakwah tak mengenal batas wilayah. Hal ini tercermin dalam kunjungan silaturahim yang penuh makna dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, ke kantor MUI Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Sabtu (2/8/2025).

Kunjungan ini bukan sekadar seremonial, namun menjadi momentum penting pertukaran gagasan dan penguatan kerja sama antar MUI lintas daerah.

Bertempat di Aula Kantor MUI Gresik, rombongan MUI Banjar disambut hangat oleh Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Gresik.

Dalam sambutannya, Ketua Umum MUI Kabupaten Banjar, KH Muhammad Husin menyampaikan rasa kagum dan syukur bisa bersilaturahim ke MUI Gresik.

“Kami ketika datang ke sini bukan main kagetnya, melihat kantor MUI Gresik. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran MUI Gresik atas penerimaannya, dengan sambutan luar biasa,” ungkap Kiai Husin.

Beliau menambahkan, kunjungan ini menjadi ajang untuk menyerap pengalaman dan inspirasi dari MUI Gresik, terutama dalam pengelolaan program dan kegiatan.

“Kami ingin mengetahui lebih jauh tentang program-program MUI Gresik. Apa yang bisa kami pelajari, tentu akan kami terapkan di Banjar,” lanjutnya.

Kiai Husin juga memaparkan kondisi dakwah di daerahnya yang memiliki tantangan tersendiri, terutama dengan keberadaan masyarakat Dayak Anak Dalam yang masih mengaku menganut agama Kahuripan.

“Alhamdulillah, lebih dari 15 tahun kami telah menurunkan para dai ke sana, meski lokasinya terisolasi sekitar lima jam dari pusat kota. Para dai tetap istiqamah membina umat hingga kini,” jelasnya.

Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik, KH. Ainur Rofiq Thoyyib, menyampaikan sambutan hangat atas kedatangan MUI Banjar, yang jauh-jauh datang dari Pulau Kalimantan.

“Selamat datang kepada MUI Kabupaten Banjar. Kami merasa terhormat dikunjungi oleh saudara-saudara kami yang luar biasa semangat dakwahnya,” tutur Beliau.

Kiai Rofiq juga manyampaikan, bahwa MUI ini adalah organisasi yang harus selalu berada ditengah dalam semangat berdakwah.

“Dalam berorganisasi, MUI itu ibarat al-jam’u baina thoriqaini, berdiri di tengah-tengah antara ormas Islam,” terang Kiai Rofiq.

Tentu, kata Kiai Rofiq, MUI harus senantiasa menjalankan perannya, yaitu sebagai khodimul umat, shodiqul hukumah, dan himayatul ummah.

Sementara itu, dalam sesi pemaparan materi, disampaikan oleh Prof. Dr. H. Abdul Chalik, M.Ag, Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik.

Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan dialog interaktif antara MUI Kabupaten Banjar dan MUI Kabupaten Gresik, dengan dipandu oleh Drs. Nur Fakih, Ketua Bidang Dakwah, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. (is/cm)