
CAKRAWALA MUSLIM – Melakukan Silaturrahim ke kediaman KH. Moh. Chusnan Ali, Ketua Umum MUI Gresik 2004-2014, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik mendapat banyak masukan dan saran dalam menjalankan perkhidmatan pada umat, terutama dalam hal pentingnya kehadiran MUI dalam kehidupan masyarakat.
Silaturrahim tersebut, dilaksanakan dalam rangka memperingati Milad ke-50 Majelis Ulama Indonesia (MUI), pada Sabtu (26/7/2025), di kediaman Kiai Chusnan, Bungah Gresik.
Dalam sambutannya, Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik, KH. Ainur Rofiq Thoyyib, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk penghargaan kepada para tokoh terdahulu yang telah berjasa besar dalam membangun dan mengembangkan MUI di Gresik.
“Kedatangan kami adalah silaturahim dalam rangka Milad ke-50 MUI. Kami bermaksud menghargai para pendahulu kita, sebagaimana pesan Presiden Soekarno, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pendahulunya,” ujar Kiai Rofiq.
Beliau menambahkan bahwa jajaran pengurus saat ini hanya melanjutkan dan mengembangkan apa yang telah dirintis oleh para tokoh sebelumnya.
“Semoga KH. Chusnan Ali senantiasa diberi kesehatan dan umur panjang,” pungkas Kiai Rofiq.
Sementara itu, sebelum menyampaikan saran dan arahan, KH. Moh. Chusnan Ali mengaku sangat tersanjung atas kunjungan pimpinan MUI Kabupaten Gresik dalamrangka kegiatan Milad ke-50 MUI ini.
Selanjutnya, Kiai Chusnan menyampaikan, bahwa peran MUI dalam kehidupan masyarakat sangat vital, terutama dalam membimbing umat.
“MUI ini dibutuhkan masyarakat karena perannya penting dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Kiai Chusnan.
Lebih lanjut, Beliau juga menyampaikan, bahwa MUI memang berbeda dengan ormas Islam, terutama NU dan Muhammadiyah.
“NU dan Muhammadiyah adalah penyangga NKRI, sehingga NKRI ini lahir dari NU dan Muhammadiyah. Sementara, MUI ini dilahirkan oleh NKRI, dalam rangka menjaga keutuhan bangsa Indonesia,” tutur Kiai Chusnan.
Dalam kesempatan itu, KH. Chusnan juga berbagi pengalaman selama memimpin MUI Gresik. Beliau menekankan pentingnya kemauan untuk terus belajar, meski berangkat dari hal-hal yang tak direncanakan.
“Saya ini seringkali menjalani sesuatu dari ketidaksengajaan, termasuk di MUI. Tapi saya mau belajar. Wong tuo itu bilang, nek rumongso gak ngerti, sue-sue mesti ngerti. Tapi kalau kalau sebaliknya, bisa kacau,” begitu cerita Kiai Chusnan sekaligus pesan bagi pimpinan MUI Kabupaten Gresik. (is/cm).