Kembali anakku menagih cerita untuk pengantar tidurnya. Setiap kubuka cerita tentang seorang nabi, dia menyela, “sudah pernah, sudah tahu….”
Aku kehabisan cerita tentang Nabi-nabi, tapi anakku tetap memaksa agar aku bercerita atau mendongeng. Akhirnya kuberi dia cerita tentang seseorang bernama Ki Rangan dan keempat istrinya.
Jadi, cerita di bawah ini saya tujukan untuk anakku. Saya berharap Anda tidak ikut membacanya.
**
Ki Rangan memiliki empat orang istri. Istri pertama biasa-biasa saja. Kadang kurang diperhatikan, sering pula diterlantarkan oleh Ki Rangan.
Istrinya yang kedua lumayan cakep, bikin senang sehingga agak diperhatikan. Setidaknya dibanding yang pertama.
Istri ketiga juga lumayan cakep sehingga juga lebih diperhatikan.
Istri keempat inilah yang sangat cakep, sangat menarik dan menggoda sehingga sangat diperhatikan oleh Ki Rangan. Oleh Ki Rangan ia kadang disanjung-sanjung dan diutamakan dari yang lainnya.
Roda waktu terus bergulir. Saat Ki Rangan semakin tua dan mendekati ajal, dia panggil keempat istrinya.
Kepada istri keempat yang paling cakep dan begitu menggoda, Ki Rangan bertanya, “Maukah kamu ikut menemaniku ke alam kubur?”
Namun istri keempat itu menjawab dengan ketus, “Maaf lah yaw, cukup sampai di sini saja aku ikut denganmu.”
Ki Rangan lalu bertanya pada istri ketiga. Dan istri ketiga juga menjawab, “Maaf, saya hanya bisa mengantarmu sampai di kamar mayat atau rumah duka saja.”
Kemudian kepada istri kedua Ki Rangan mengajukan pertanyaan yang sama. Istri kedua menjawab, “Baik, saya akan menemanimu tapi hanya sampai ke liang kubur. Setelah itu selamat tinggal, good bye….”
Sungguh Ki Rangan kecewa mendengar semua itu. Tetapi inilah hidup dan kenyataan yang harus dia terima menjelang kematiannya.
Lalu dipanggillah istri pertama dan ditanyakan hal yang sama. Di luar dugaan Ki Rangan, istri pertamanya yang selama ini kadang dia terlantarkan, tidak selalu mendapat perhatian itu menjawab, “Baiklah. Saya akan menemanimu kemanapun kamu pergi. Bahkan saya akan selalu mendampingi dan menjadi temanmu meski di dalam kubur.”
Itulah kisah Ki Rangan dan keempat istrinya. Hanya istri pertamalah yang selalu mendampingi lelaki bernama Ki Rangan itu, bahkan sampai saat telah berada di alam barzakh.
Oh Ya pembaca yang baik hati, saya hampir lupa memperkenalkan nama keempat istri Ki Rangan.
Istri keempat Ki Rangan namanya “Harta dan kekayaan”. Ia menolak dan langsung meninggalkan jasad lelaki itu ketika dia meninggal.
Adapun istri ketiga namanya “teman- teman”. Mereka hanya akan mengantarkan jasad Ki Rangan sampai saat disemayamkan.
Sedang Istri kedua namanya KELUARGA. Mereka akan mengantar Ki Rangan sampai dikuburkan, dan mereka juga akan meninggalkannya setelah jasad lelaki itu dimasukkan ke dalam liang kubur. Ditutup dengan tanah serta dikasih batu nisan.
Sedangkan istri pertama yang paling setia bernama, “Amal ibadah dan kebaikan” yang dilakukan Ki Rangan selama hidup di dunia. Amal baik dan ibadah yang kadang kurang mendapat perhatian inilah yang justru paling setia. Dia akan terus mendampingi pelakunya saat telah menghadap Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
**
Aku menoleh ke arah anakku, kukira dia serius mendengarkan cerita yang baru saja aku sampaikan. Namun ternyata dia sudah terlelap sambil memeluk gulingnya.
By: Ahmad Rofiq
Comments are closed.