
CAKRAWALA MUSLIM – Setelah menjalankan masa khidmah selama lima tahun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Driyorejo mengadakan Musyawarah Daerah (MUSDA) di Kantor Kecamatan Driyorejo, pada Rabu (3/12/2025).
Dalam MUSDA tersebut, menetapkan KH. M. Khoiruddin, S.Pd. sebagai Ketua Terpilih, serta KH. Abdul Aziz sebegai Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kecamatan Driyorejo.
Ketua MUI Driyorejo, KH. M. Khoiruddin, S.Pd., menyampaikan terima kasih atas kepercayaan tim formatur.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaannya, bukan berarti kami lebih baik. Oleh karena itu, kami mengajak semua pengurus MUI Driyorejo kedepan, berjalan bersama-sama, karena saya tidak bisa apa-apa ketika panjenengan semua tidak ikut serta,” jelas Kiai Khoiruddin.
Kiai Khoiruddin sendiri, menjadi Ketua MUI Driyorejo sejak tahun 2025, menggantikan Ketua MUI Driyorejo sebelumnya, Almaghfurlah KH. Ahmad Khusairi, yang wafat pada 1 Januari 2025 lalu.
“Al-faqir juga memohon maaf kepada semua pihak, ketika dalam setahun kepemimpinan ini kurang maksimal. Mudah-mudahan dengan MUSDA ini, MUI Driyorejo bisa lebih baik lagi,” jelasnya.
Camat Driyorejo, M. Amri, S.SiT., M.A.P., juga menyampaikan terima kasih karena MUSDA MUI Driyorejo bisa terlaksana di kantor Kecamatan, dan alhamdulillah semua Forkopimcam hadir semua.
“Pemerintah Kecamatan Driyorejo menyampaikan terima kasih atas kinerja MUI Driyorejo, karena sinergitas selama ini berjalan dengan baik,” jelasnya.
Camat juga mengatakan, bahwa Driyorejo ini merupakan wilayah industri dan perbatasan, terutama dengan Surabaya dengan kompleksitas luar biasa.
“Alhamdulillah dengan kolaborasi baik dengan MUI, Driyorejo tetap terjaga kerukunan umatnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik KH. Ainur Rofiq Thoyyib, dalam sambutan dan arahannya menyampaikan, bahwa MUI Driyorejo ini memang aktif sejak kepemimpinan Almaghfurlah KH. Ahmad Khusaini, sampai dilanjutkan oleh KH. M. Khoiruddin.
“MUI ini punya tugas yang melekat, yaitu sebagai shodiqul hukumah, khodimul umat serta himayatul umat. Ini adalah tugas MUI disemua tingkatan,” kata Kiai Rofiq.
Lebih lanjut, Kiai Rofiq berpesan, bahwa MUI harus meningkatkan perannya sebagai shodiqul hukumah.
“Terutama dalam menghadapi masyarakat yang kompleks dan berkembang, karena MUI harus terus berperan dalam memberikan masukan dan saran dalam menjaga kerukunan umat,” terangnya.
Wakil Ketua Umum, Prof. Dr. H. Abdul Chalik, M.Ag, juga menyampaikan pesan, bahwa tantangan organisasi itu dua hal, yaitu internal dan eksternal.
“Kalau tantangan internal, kita harus memaksimalkan potensi kepengurusan MUI yang ada, karena semua pengurus punya potensi yang luar biasa,” kata Prof. Chalik.
Mengenai tantangan eksternal, lanjutnya, biasanya terkait dengan bagaimana menyikapi perkembangan zaman.
“Maka ada dua resep untuk menghadapinya, pertama adalah adaptasi, dengan perkembangan zaman dan dinamikanya, kemudian kedua adalah melakukan perubahan. Dengan dua resep itu, kita bisa melakukan inovasi-inovasi dalam memajukan organisasi,” jelas Prof. Chalik.
Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut, Dewan Pertimbangan MUI Kabupaten Gresik yang juga Pengasuh Ponpes Al-Furqon Driyorejo KH. Mashuri Abdurrahim, serta dari unsur DP MUI Kabupaten Gresik, hadir Sekretaris Umum Makmun, M.Ag, Sekretaris Drs. H. Awaluddin, M.Ag, Sekretaris Drs. H. Syaiful Kirom, MM, Ketua Bidang Ukhuwah dan Hubungan Antar Lembaga H. Sururi, S.Ag., MM, serta Ketua Bidang Dakwah, Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Drs. Nur Fakih. (is/cm)













