MUI Wringinanom Gelar Bimbingan Da’i Milenial, Anjurkan Berdakwah di Media Sosial

0
267
Ketua MUI Bidang Dakwah Dr Abdul Chalik saat memberikan seminar pelatihan Da'i dan Dai'yah Era Milenial. (*)

 

CAKRAWALA MUSLIM – Dakwah dapat disampaikan melalui berbagai cara dan berbagai media. Salah satu di antaranya adalah melalui media sosial. Di zaman sekarang, media sosial telah menjadi fenomena yang semakin mengglobal dan mengakar.

Agar tidak ketinggalan zaman, para da’i dan da’iyah dituntut menggunakan media sosial sebagai media dakwah. Hal ini supaya materi dakwah bisa diterima oleh banyak kalangan. Terutama kalangan milenial.

Untuk itu, Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) Kecamatan Wringinanom, akhirnya membekali para kadernya agar bisa mentransformasikan ajaran-ajaran Islam ke era sekarang. Yaitu dengan menggelar pelatihan bagi Da’i dan Da’iyah di Era Milenial, pada Rabu (4/8/2021).

Acara yang digelar di aula Kecamatan Wringinanom itu menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten. Antara lain, Ketua MUI Bidang Dakwah Dr Abdul Chalik dan Pemred Cakrawala Muslim MUI Gresik Habibur Rohman.

Ketua MUI Kecamatan Wringinanom KH Ali Mustofa mengatakan, kegiatan dakwah menjadi hal yang sangat mendasar dalam Islam. Menurutnya, tanpa dakwah maka ajaran Islam tidak akan sampai dan dipahami oleh umat manusia.

“Di era teknologi seperti ini, MUI Harus mengikuti perkembangan zaman, maka pengembangan model dakwah digital seperti ini harus diadopsi oleh mubaligh hari ini,” katanya.

Ketua MUI Bidang Dakwah Dr Abdul Chalik banyak bercerita tentang pengembangan dakwah transformatif MUI seperti bimbingan rohani pasien RSUD dan RS Semen serta pesantren At-taubah Lapas Cerme.

“Dakwah transformatif model seperti itu dianggap bisa langsung mengena pada objek. Pesantren Attaubah sendiri banyak berkiprah dalam penyadaran santri binaan di Lapas Cerme,” terangnya.

Sementara itu, Pemred Cakrawala Muslim MUI Gresik Habibur Rohman menjelaskan, dakwah era dahulu banyak menggunakan berbagai media sebagai hasil kreasi para juru dakwah seperti wayang, teater, sastra dan melalui mimbar-mimbar.

“Era sekarang, pemanfaatan teknologi media sosial sangat tinggi dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dapat dipastikan mulai dari remaja sampai dewasa menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, TikTok, WhatsApp dan sebagainya,” ujarnya.

“Beragam media ini harus dimanfaatkan sebagai media dakwah. Medsos sebagai media informasi terbesar dan tercepat saat ini,” tambahnya.

Perlu diketahui, pengguna aktif facebook, instagram dan whatsapp (facebook grup) per bulan agustus 2020 di Indonesia mencapai 135 jt akun. Pengguna terbanyak ke 4 di dunia seperti dilansir dailysocial.id.

“Kecenderungan masyarakat yang suka instan dan gak mau repot, membuat sasaran dakwah tak terbatas,” pungkasnya. (sah)