
CAKRAWALA MUSLIM – Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya kasus bullying di lingkungan pendidikan, baik antar pelajar maupun antara pelajar dan guru.
Fenomena perundungan yang terus meningkat ini menjadi sorotan utama dalam rapat koordinasi Komisi Pendidikan dan Kaderisasi yang digelar pada Jumat (2/5/2025), di Kantor MUI Kabupaten Gresik.
Sebagai respons konkret, MUI Gresik melalui Komisi Pendidikan dan Kaderisasi membuka layanan aduan bullying yang dapat diakses oleh siswa, guru, maupun orang tua. Layanan ini ditujukan untuk memberikan ruang aman bagi masyarakat dalam melaporkan tindak perundungan di lingkungan sekolah.
Ketua yang membidangi Komisi Pendidikan MUI Gresik, KH. Abdul Malik, menegaskan pentingnya ada upaya penyelesaian atas problem bullying ini, karena banyaknya kasus yang muncul.
“Layanan aduan ini akan menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin melaporkan kasus bullying. Karena kami ingin mengambil peran aktif dalam melindungi peserta didik dan guru dari praktik-praktik yang mencederai nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan,” ujar Kiai Malik.
Sementara itu, Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi, H. Hamdun Roichan, M.Si., menyampaikan bahwa kasus bullying yang melibatkan murid terhadap guru menjadi perhatian khusus. Fenomena tersebut menunjukkan terjadinya krisis etika dan perlu segera ditangani bersama.
“Yang menjadi perhatian serius adalah ketika guru bisa dibully oleh murid. Ini menjadi fenomena baru yang sangat memprihatinkan dan harus segera ditangani bersama,” tegas H. Hamdun Roichan dalam forum tersebut.
Sebagai tindak lanjut, Komisi Pendidikan akan menggelar Forum Group Discussion (FGD) pada akhir Juni 2025 untuk membahas solusi penanganan bullying di sekolah secara menyeluruh.
FGD tersebut akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Gresik, Komisi IV DPRD Gresik, Polres Gresik, Dinas Pendidikan Gresik, dan Kementerian Agama Gresik.
Selain fokus pada isu bullying, rapat juga menyinggung penguatan karakter siswa, pengembangan etika pergaulan, dan program kaderisasi ulama muda sebagai bagian dari tanggung jawab moral MUI terhadap dunia pendidikan.
Adapun rapat koordinasi tersebut, juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Ir. H. Mohammad Hamdan, Sekretaris M. Reva Mashuri, M.Pd, dan Bendahara Dr. H. Hasan Basri, M.Pd.I. Hadir pula KH. Khoirul Anam Risah, Dr. H. Abdul Mu’id, M.Pd, Drs. Imam Ashadi, M.Pd, dan H. Mohammad Salim, M.Pd.I sebagai anggota komisi. (is/cm)