CAKRAWALA MUSLIM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik terus gencar melakukan sosialisasi untuk menyongsong pesta demokrasi 2024. Kali ini, dengan menggandeng Pemerintah Daerah dan berbagai unsur masyarakat, di Hotel Horison Gresik, Selasa siang, (29/11/2022).
Sebelum sosialisasi di mulai, terlebih dahulu acara di buka dengan sambutan Ketua KPU Gresik Akhmad Roni, yang menyampaikan rasa optimis Pemilu 2024 akan berjalan dengan lancar.
“Dengan hadirnya para tokoh masyarakat ini, mulai dari NU, Muhammadiyah, Banser, Pemuda Muhammadiyah, MUI, dll, kami KPU Gresik merasa percaya diri bahwa Pemilu 2024 akan berjalan lancar dengan dukungan tokoh-tokoh inti masayarakat Gresik ini,” jelas Akhmad Roni.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sosialisasi yang di kemas dalam diskusi interaktif, serta menghadirkan Asisten 1 Pemkab Gresik Suryono dan Mantan Ketua KPU Gresik 2003-2014 Alimin sebagai narasumber diskusi, serta di pandu oleh Komisioner KPU Gresik Divisi SDM dan Parmas Makmun, M.Ag.
Makmun memulai diskusi dengan membuka data patisipasi pemilih di Gresik yang tergolong tinggi di tahun 2019, yaitu mencapai 84 % dari target nasional 77,5%, dan di Pilkada 2020 mencapai 80,1 %, yang merupakan angka partisipasi tertinggi di Jawa Timur.
“Angka ini menjadi modal berharga bagi KPU Gresik, untuk menyukseskan pesta demokrasi dalam suksesi kepemimpinan Indonesia di tahun 2024 mendatang,” jelas Makmun.
Kemudian, Suyono dalam paparan materinya, menyampaikan kalau pemerintah Gresik mendukung penuh suksesnya Pemilu 2024 ini, ia menyampaikan jika Bupati Gresik secara khusus sudah memberi intruksi kepada seluruh Camat di Gresik, untuk memberi tempat dan pelayanan kepada badan adhoc Panitia Penyelenggara Kecamatan (PPK) di setiap kecamatan.
“Selain itu, Pemkab Gresik sudah menyiapkan anggaran 10 miliar rupiah bagi KPU dan 2,5 miliar rupiah bagi Bawaslu di tahun 2023, serta 82 miliar rupiah untuk KPU, dan 81 miliar rupiah untuk Bawaslu di tahun 2024,” jelas Suryono.
Sementara itu, Alimin yang merupakan pembicara dari unsur masyarakat, menyampaikan pentingnya civil society untuk suksesi kepemimpinan di Indonesia.
“Tanggung jawab melahirkan pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan hanya kewajiban penyelenggara pemilu, namun masyarakat, melalui organisasi-organisasi yang ada, bisa berperan aktif dalam menghidupkan ruang-ruang publik, yang bisa menjembatani antara calon pemimpin dan masyarakat, sehingga bisa lahir pemimpin yang benar-benar di butuhkan oleh masyarakat,” pungkas mantan Ketua KPU Gresik tersebut. (Is/cm)