CAKRAWALA MUSLIM – Sebagai perkumpulan ulama yang sudah berdiri sejak 1975, tentu Majelis Ulama Indonesia (MUI) punya tanggung jawab, dalam hal pemberdayaan para santri.
Dalam hal ini, MUI Kabupaten Gresik mencoba memerankan hal itu, dengan mengadakan ‘Pelatihan Jurnalis Berbasis Pesantren di Era Digital’, dengan mengundang perwakilan santri dari Pesantren dan Perguruan Tinggi di Gresik.
Pada kegiatan yang diselenggarakan melalui Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Gresik ini, yang dilaksanakan pada Ahad (4/8/2024), di Aula Kantor MUI Gresik itu. Ketua Umum MUI Gresik KH Mansoer Shodiq berpesan, agar kedepan para santri, melanjutkan kiprah MUI, ditengah tantangan era digital.
“Kita membutuhkan tangan-tangan terampil untuk menuliskan apa yang kita miliki dan bisa mengisi ruang kosong publik dengan dakwah dan informasi yang santun dan membawa manfaat besar bagi dakwah kedepan,” kata Kiai Mansoer.
Dengan pelatihan ini, lanjut Kiai Mansoer, agar para peserta bisa mempraktikkan ilmunya, untuk menulis berita-berita yang mengandung nilai informasi yang memberi kemanfaatan.
“Apalagi saat ini, banyak konten-konten atau berita, yang justru banyak mudharatnya bagi umat, maka santri harus terus belajar untuk bisa menyebarkan dakwah di media sosial,” ujar Kiai Mansoer.
Sementara itu, materi disampaikan oleh Aries Wahyudianto Direktur Jatimpedia.id, yang menyampaikan materi tentang dasar jurnalistik dan bijak bermedia sosial.
Secara umum, Ia menyampaikan teknis dasar dalam membuat berita, seperti menjelaskan unsur berita, yaitu 5W+1H, serta nilai berita, seperti aktualitas (timeliness), kedekatan (proximity), dan hal baru (novelty).
“Tips agar bisa menjadi penulis antara lain, banyak membaca, berlatih menulis, menciptakan komunikasi sosial yang baik, serta punya percaya diri atas karyanya,” pungkas Aris. (is/cm)