Buka Program Doktoral, Unkafa Gresik Jadi yang Pertama di Wilayah Pantura

0
49
Foto : Prof Inung (empat dari kiri), memberikan SK Menteri Agama tentang pendirian Program Doktoral, kepada Rektor Unkafa Agus H Majduddin (tiga dari kiri). (Foto : alfikrahmbs)

CAKRAWALA MUSLIM – Setelah melalui proses panjang pengajuan izin, akhirnya Universitas Kiai Abdullah Faqih (Unkafa) Gresik resmi dapat izin dari Kementrian Agama, untuk membuka Program Doktoral.

Istimewanya, Universitas yang berada dalam Ponpes Mambaus Sholihin Suci Gresik ini, bakal jadi kampus pertama di Wilayah Pantura, yang punya program S3.

Kepastian tersebut, tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 519 Tahun 2024 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Agama Islam untuk Program Doktor pada Universitas Kiai Abdullah Faqih Gresik.

Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia secara langsung memberikan SK tersebut, kepada Rektor Unkafa Agus H. Mohammad Majduddin MF, Lc., M.E., dalam momen Wisuda ke-17 Unkafa, pada Minggu (14/7/2024), di Aula Rusyaifah Ponpes Mambaus Sholihin Suci Gresik.

Dalam sambutannya, Rektor Unkafa Gus Majduddin, menyampaikan rasa syukur yang mendalam, karena Unkafa menjadi kampus pertama di wilayah Pantura, yang bisa menyelenggarakan program doktoral.

“Alhamdulillah, program doktor ini menjadi kebanggaan dan salah satu cita-cita daripada pengasuh Romo KH. Masbuhin Faqih. Dengan itu kami yakin Pondok Pesantren Mambaus Sholihin dan Universitas Kiai Abdullah Faqih pasti mampu untuk terus berkembang dan melebihi pencapaian saat ini” ujar Gus Rektor.

Kemudian, dalam orasi ilmiahnya, Prof Zainul Hamdi, berharap Unkafa mampu secara konsisten mencetak kader-kader berpendidikan yang alim, dan bisa mengamalkan ilmu di masyarakat.

Prof Inung, sapaan akrab Beliau, juga merasa beruntung, sebab untuk pertama kalinya bisa sowan kepada KH Masbuhin Faqih.

“Sekalipun panjenengan semua mengharap kehadiran saya sebagai pejabat, tapi sejujurnya ketika saya menginjakkan kaki saya di pesantren ini, hati saya meriut dan saya mengkeret. Saya merasa sangat beruntung untuk mendapatkan kesempatan rawuh disini, hadir kesini, sowan kesini, mencium tangan Romo Kyai” terang Prof Inung. (is/cm)