Lomba Baca Al-Qur’an, Juri: Warga Binaan Sangat Antusias

0
308

CAKRAWALA MUSLIM – Hari pertama Festival Keagamaan Pesantren at-Taubah di isi dengan lomba membaca al-Qur’an. Perlombaan yang diadakan di Rutan Gresik itu, disambut antusias yang luar biasa dari warga binaan,(28/11/2022).

Semangat para santriwan dan santriwati ini, di ungkapkan oleh para juri. Bahkan, para juri tidak menyangka warga binaan se-antusias itu.

“Awalnya, kami memperkirakan akan ada sekitar 25-30 santri putra yang ikut, karena biasanya ketika belajar ngaji, di ikuti oleh 25-30 santri. Tapi ternyata antusias warga binaan sangat luar biasa. Total ada 42 santriwan yang ikut lomba baca al-Qur’an,” jelas Sun Haji salah satu juri lomba baca al-Qur’an.

Pria yang sejak Juli 2022 menjadi pembimbing agama di Rutan ini, juga menceritakan, bahwa perlombaan ini adalah momen yang sangat di tunggu-tunggu oleh warga binaan.

Sementara itu, lomba baca al-Qur’an untuk santri putri juga tidak kalah meriah. Hal ini di ungkapkan oleh para juri.

Para juri untuk lomba baca al-Qur’an santriwati diantaranya Hj. Hajar Idris, Hj. Salbiyah Chaliq, Hj. Dewi Fatimah serta Hj. Endang Herawaty.

Hj. Endang Herawaty salah satu juri menceritakan, dari 13 warga binaan putri, semuanya mengikuti lomba baca al-Qur’an dengan semangat.

“Awalnya banyak yang grogi, saat kita arahkan peserta untuk membaca al-Qur’an diatas panggung, tapi akhirnya mereka semua mau. Ini juga salah satu upaya kita untuk melatih kepercayaan diri para santri, untuk tampil di depan umum,” jelas Hj. Endang

Sementara itu, Hj. Salbiyah juga menjelaskan, kalau para santriwati, dari berbagai latar belakang yang berbeda, sehingga ada yang minim pendidikan agamanya. Dengan lomba-lomba seperti ini, kedepannya agar lebih semangat untuk belajar.

“Alhamdulillah banyak kemajuan untuk para santriwati, banyak yang awalnya tidak tahu makhārij al-khurūf, akhirnya saat ini mereka perlahan-lahan bisa membaca al-Qur’an,” jelas ustadzah yang telah menjadi pembimbing agama di rutan sejak 2016 ini.

Selain itu, Hj. Salbiyah juga mengatakan, bahwa lomba baca sebagai bahan evaluasi untuk para pembimbing agama di rutan, “Dari lomba ini, kita bisa tahu perkembangan dari ngaji al-Qur’an yang kita berikan setiap minggu, sehingga kedepan bisa lebih baik lagi,” pungkasnya. (isom/cm)