2.400 Dosis Vaksin Diberikan ke Santri Qomaruddin

0
243
Vaksinasi di Ponpes Qomaruddin

CAKRAWALA MUSLIM – Serbuan vaksin di wilayah Kabupaten Gresik tampak begitu deras. Kali ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Kodam V Brawijaya menggelar kegiatan vaksinasi di lingkungan Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik.

Vaksinasi di Ponpes tertua di Kabupaten Gresik menyasar sebanyak 2.400 santri. Namun, kegiatan ‘Serbuan Vaksinasi Ke Pondok Pesantren Serentak Di Jajaran Kodam V Brawijaya’ yang dibuka oleh Komandan Kodim 0817 Gresik, Letkol Infantri Taufik Ismail pada Rabu, (25/8/2021) pagi, hanya terlaksana pada 1.800 orang.

Perlu diketahui, serbuan vaksinasi dipantau langsung oleh Panglima TNI dan Kapolri melalui live report via daring. Terlihat animo santri pondok untuk ikut vaksinasi sangat tinggi. Mereka yang mengikuti vaksinasi adalah, para pelajar SMP/MTs hingga SMA/MA/SMK dan santri Ponpes Qomaruddin.

Wakil Bupati Gresik Hj Aminatun Habibah yang menutup kegiatan ini meyampaiakan, kegiatan vaksinasi yang masih menyisakan 600 dosis akan dilanjutkan pada minggu depan.

“Saya yakin, tak akan lama lagi Gresik akan mencapai kekebalan kelompok atau yang biasa disebut herd imunity,” katanya.

Bu Min juga mengapresiasi, pasalnya hanya dalam waktu beberapa jam saja, sudah ada seribu delapan ratus yang sudah divaksin. Hal ini dianggap sebuah capaian yang sangat baik. Selain itu kegiatan vaksinasi serentak ini merupakan wujud kesiapan dini dalam meningkatkan herd imunity dan memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Secara khusus kegiatan vaksinasi ini sebagai langkah awal pihak lembaga dalam menghadapi proses pembelajaran tatap muka (PTM). Insyaallah tidak lama lagi PTM akan dijalankan oleh lembaga-lembaga/sekolah di bawah naungan lingkungan YPP Qomaruddin Bungah” kata Wabup.

Sementara ketua Yayasan Ponpes Qomaruddin KH Nawawi Sholeh menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI dan Pemerintah atas terselenggaranya kegiatan vaksinasi ini. Dia berharap semoga kerjasama yang baik ini terus ditingkatkan.

“Vaksinasi ini penting bagi kami karena merupakan salah satu syarat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka meski demikian, kami akan terus mewajibkan santri untuk mematuhi protokol kesehatan” ujar KH Nawawi Sholeh. (sah)