Majelis Mudzakarah Dai MUI, Mempertajam Nuqtah-nuqtah Musytarokah

190
1092

GRESIK. Perbedaan adalah keniscayaan, sebuah bangunan rumah akan semakin kokoh jika bahan-bahannya berbeda. Kita tidak akan bisa membayangkan ada bangunan berdiri kokoh dengan bahan pasir semua, atau semen semua, atau besi semua. Perpaduan antara bahan-bahan yang berbeda itulah yang membuat sebuah bangunan berdiri kokoh. Begitu juga seharusnya dengan umat Islam.

Untuk semakin merekatkan antara umat Islam itulah, maka pada Ahad, 26/08/18, Komisi Dakwah MUI Kabupaten Gresik mengadakan Majelis Mudzakarah Da’I di pendopo putri mijil. Tema yang diangkat adalah “Peran Dai dalam Membangun Ukhuwah Islamiyah”.

 

Acara ini dihadiri oleh seluruh Ormas Islam yang ada di Gresik, seperti NU, Muhammadiyah, LDII, MTA, Al Irsyad, para Pengasuh Pesantren, Rektor Perguruan Tinggi dan lain-lain. Acara ini dihadiri Ketua bidang Dakwah MUI Provinsi Jawa Timur.

“Tujuan utama acara ini adalah semakin merekatkan tali ukhuwah diantara kita, umat Islam dari berbagai golongan. MUI sebagai semacam tenda besar untuk bagi seluruh umat Islam, sangat konsen dengan acara-acara semacam ini” kata Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik KH. M. Mansoer Shodiq dalam sambutannya

KH. Abdurrahman Navis dalam paparannya menyatakan, memang akan selalu ada perbedaan di antara umat Islam. Tapi itu adalah masalah khilafiyah yang tidak perlu dipertajam dan dipertentangkan. Ada titik-titik persamaan (nuqtah2 musytarokah) di antara umat Islam, dan inilah yang perlu dipertajam. Misalnya, Syahadatnya sama, Al Qur’an nya sama, nabinya sama dan Qiblatnya juga sama.

“Jika perbedaan dan masalah khilafiyah yang terus dipertentangkan dan dijadikan alasan untuk tidak bersatu, maka sampai kiamat tidak akan pernah selesai” imbuh KH Abdurrahman Navis.

Acara tersebut diakhiri dengan dialog, doa ssrt ramah tamah diantara semua yang hadir. (Mud/fiq78)

Comments are closed.