Pada Kamis, 27 Juli 2017, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik menggelar pelatihan merawat jenazah di Islamic Centre Masjid Agung Gresik. Acara ini diikuti oleh puluhan warga yang umumnya berdomisili di beberapa perumahan yang ada di sekitar Kota Gresik.
Dengan merujuk pada kitab-kitab ‘Ulumul Fiqh madzhab Syafi’iyah, pelatihan yg diberikan dimulai dari tata cara memandikan, pemberian kain kafan, cara melakukan sholat jenazah, hingga proses pemakaman.
KH. Mansor Shodiq (Ketua Umum MUI Gresik) yg membuka kegiatan pelatihan ini mengungkapkan keprihatinannya melihat realita yg terjadi di masyarakat perkotaan khususnya, dimana hari ini sangat sedikit sekali orang yang peduli terhadap proses perawatan terhadap jenazah.
Umumnya, jika ada seseorang yg meninggal maka pihak keluarga langsung memasrahkan jenazah kepada Bapak Modin yg ada di wilayah Sekitar. Hal tersebut dapat menjadi persoalan, mengingat jumlah modin di wilayah kota sangat terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah penduduknya yang bisa mencapai ribuan di satu Desa/Kelurahan.
“Meskipun Hukum dalam perawatan terhadap jenazah adalah Fardhu Kifayah, tapi apabila hal tersebut (kifayah) terjadi dalam waktu yg sama dan tidak ada yang bisa merawat jenazah maka tentu pekerjaan Bapak Modin akan semakin berat, jenazah pun akan menunggu waktu yang lama untuk di rawat hingga di kebumikan”, tegas KH. Mansoer.
Warga yg menjadi peserta terlihat antusias dalam mengikuti acara pelatihan ini, ruangan Islamic Centre penuh dan banyak sekali pertanyaan terlontar dari para peserta yg sepertinya ingin benar’-benar belajar cara merawat jenazah. Jika banyak yang bisa, mungkin kepedulian warga terhadap perawatan jenazah akan bertambah.
(AF)
Comments are closed.